Mobil Terasa Oleng saat dikendarai adalah salah satu masalah serius yang tidak boleh diabaikan. Kondisi ini tidak hanya mengurangi kenyamanan berkendara tetapi juga bisa meningkatkan risiko kecelakaan. Terlebih saat mobil melaju di kecepatan tinggi atau saat melewati tikungan, mobil yang oleng dapat kehilangan kendali.
Masalah mobil oleng bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari komponen kaki-kaki kendaraan, ban, hingga masalah pada sistem kemudi. Untuk itu, sangat penting bagi pemilik mobil memahami penyebab dan cara mengatasi mobil yang oleng agar perjalanan tetap aman dan nyaman.
Artikel ini akan membahas secara lengkap dan detail tentang penyebab mobil oleng dan cara mengatasinya. Mari simak penjelasannya!
Penyebab Mobil Oleng yang Perlu Diwaspadai
Mobil yang oleng bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut ini adalah beberapa penyebab umum yang sering terjadi:

Tekanan Angin Ban Tidak Sesuai
Tekanan angin ban yang tidak merata atau tidak sesuai dengan standar dapat membuat mobil terasa oleng, terutama saat melaju di jalanan lurus atau menikung. Ban dengan tekanan yang lebih rendah di satu sisi akan membuat distribusi beban tidak seimbang.
Gejala:
- Mobil cenderung menarik ke salah satu sisi.
- Setir terasa berat atau tidak stabil.
Cara Mengatasi:
- Rutin periksa tekanan angin ban menggunakan alat pengukur tekanan ban.
- Sesuaikan tekanan ban dengan rekomendasi pabrikan, biasanya tertera di pintu mobil atau buku manual.
Ban Aus atau Tidak Seimbang
Ban yang sudah aus atau tidak seimbang dapat membuat mobil terasa tidak stabil. Keausan ban yang tidak merata, misalnya lebih tipis di salah satu sisi, bisa menyebabkan mobil oleng.
Gejala:
- Mobil bergetar saat melaju di kecepatan tinggi.
- Mobil sulit dikendalikan di jalan basah atau licin.
Cara Mengatasi:
- Ganti ban yang sudah aus atau rusak.
- Lakukan rotasi ban secara rutin setiap 10.000 km agar keausan merata.
- Lakukan balancing dan spooring untuk memastikan ban dalam kondisi seimbang.
Suspensi Rusak atau Aus
Suspensi mobil berfungsi untuk meredam getaran dan menjaga stabilitas kendaraan. Jika shock absorber atau komponen suspensi lainnya rusak, maka kemampuan mobil dalam meredam getaran berkurang dan menyebabkan mobil oleng.
Gejala:
- Mobil terasa limbung saat berbelok atau melewati jalan bergelombang.
- Muncul suara benturan saat melewati polisi tidur atau lubang.
Cara Mengatasi:
- Periksa suspensi secara rutin di bengkel terpercaya.
- Ganti shock absorber, per daun, atau per keong yang sudah rusak.
Spooring dan Balancing Tidak Rutin
Spooring dan balancing adalah proses menyetel ulang keseimbangan roda dan penyelarasan sudut roda. Jika tidak dilakukan secara rutin, mobil akan terasa oleng dan sulit dikendalikan.
Gejala:
- Mobil terasa tertarik ke satu sisi meskipun setir lurus.
- Getaran terasa di setir saat mobil melaju.
Cara Mengatasi:
- Lakukan spooring dan balancing setiap 10.000 km atau setelah melewati jalan rusak.
- Lakukan pemeriksaan setelah mengganti ban atau velg.
Velg Bengkok atau Rusak
Velg yang bengkok akibat benturan keras di jalan berlubang dapat membuat ban tidak seimbang dan menyebabkan mobil oleng.
Gejala:
- Ban terasa bergetar, terutama di kecepatan tinggi.
- Mobil sulit dikendalikan saat menikung.
Cara Mengatasi:
- Periksa velg dan lakukan perbaikan jika memungkinkan.
- Ganti velg yang sudah rusak dengan velg baru.
Ball Joint dan Tie Rod Bermasalah
Ball joint dan tie rod adalah komponen penting dalam sistem kemudi. Jika kedua komponen ini aus atau rusak, mobil akan sulit dikendalikan dan terasa oleng.
Gejala:
- Setir terasa longgar dan tidak responsif.
- Terdengar suara ketukan saat setir diputar.
Cara Mengatasi:
- Segera periksa kondisi ball joint dan tie rod di bengkel.
- Ganti komponen yang sudah aus atau longgar.
Bushing Arm Rusak
Bushing arm berfungsi sebagai peredam getaran dan menjaga kestabilan suspensi. Jika bushing arm rusak atau sobek, mobil akan terasa tidak stabil saat melaju.
Gejala:
- Mobil terasa limbung saat berbelok.
- Muncul suara “gluduk” di bagian kaki-kaki mobil.
Cara Mengatasi:
- Ganti bushing arm yang rusak dengan yang baru.
- Gunakan bushing berkualitas untuk daya tahan lebih lama.
Beban Mobil Tidak Merata
Beban kendaraan yang tidak seimbang, seperti membawa barang berlebih di satu sisi atau penumpang yang tidak merata, dapat menyebabkan mobil terasa oleng.
Gejala:
- Mobil cenderung miring ke satu sisi.
- Suspensi terlihat lebih rendah di salah satu sisi.
Cara Mengatasi:
- Atur distribusi beban secara merata di dalam mobil.
- Hindari membawa barang yang melebihi kapasitas kendaraan.
Cara Mencegah Mobil Oleng

Rutin Melakukan Spooring dan Balancing
Lakukan spooring dan balancing secara berkala agar roda tetap sejajar dan seimbang. Ini akan menghindarkan mobil dari oleng dan getaran saat dikendarai.
Periksa dan Jaga Tekanan Ban
Cek tekanan ban minimal seminggu sekali. Sesuaikan tekanan ban dengan standar pabrikan untuk menjaga kenyamanan dan keamanan berkendara.
Ganti Komponen Kaki-Kaki yang Aus
Periksa secara rutin komponen kaki-kaki mobil, seperti suspensi, ball joint, dan bushing arm. Segera ganti jika ditemukan kerusakan.
Hindari Jalanan Rusak atau Berlubang
Kurangi kecepatan saat melewati jalan berlubang untuk menghindari kerusakan pada velg dan kaki-kaki mobil.
Atur Muatan dengan Benar
Pastikan distribusi barang di dalam mobil seimbang dan tidak melebihi kapasitas muatan kendaraan.
Tips Berkendara Aman agar Mobil Tetap Stabil

- Kurangi kecepatan di tikungan dan jalan rusak.
- Hindari mengemudi agresif seperti pengereman mendadak atau menikung tajam.
- Lakukan servis rutin sesuai jadwal di bengkel resmi atau terpercaya.
- Gunakan ban dan velg berkualitas sesuai spesifikasi mobil.
Mobil Oleng? Atasi Sekarang Sebelum Jadi Ancaman di Jalan!
Mobil yang terasa oleng saat dikendarai bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari tekanan ban yang tidak sesuai, ban aus, komponen suspensi yang rusak, hingga spooring dan balancing yang tidak rutin dilakukan. Mengabaikan gejala oleng dapat berisiko membahayakan keselamatan pengemudi dan penumpang.
Dengan melakukan perawatan rutin, pemeriksaan berkala, serta perbaikan tepat waktu, mobil dapat kembali stabil dan aman digunakan. Jangan menunda untuk memperbaiki kerusakan kecil karena dapat berkembang menjadi masalah besar yang lebih mahal dan berbahaya.
Pastikan kendaraan Anda dalam kondisi prima agar perjalanan selalu aman dan nyaman!