TikTok di Ambang Pemblokiran: Kronologi Panas di AS hingga Kembali Dibuka

Teknologi31 Views

TikTok di Ambang Pemblokiran , aplikasi berbagi video yang dimiliki oleh ByteDance, perusahaan asal Tiongkok, menjadi salah satu platform media sosial yang paling populer di dunia. Namun, di balik popularitasnya, TikTok menghadapi sejumlah kontroversi yang mengancam keberadaannya, termasuk ancaman pemblokiran di Amerika Serikat (AS). Pemerintah AS menganggap TikTok sebagai ancaman keamanan nasional, yang memicu perdebatan global tentang hubungan antara teknologi, geopolitik, dan privasi data.

Artikel ini mengulas secara lengkap kronologi TikTok diblokir di AS hingga akhirnya dibuka kembali, termasuk alasan di balik kebijakan tersebut, dampaknya, serta langkah TikTok untuk tetap eksis.

Awal Mula Masalah TikTok di AS

Popularitas TikTok melonjak tajam pada 2019, terutama di kalangan anak muda AS. Namun, di balik pertumbuhan pesatnya, pemerintah AS mulai mengkhawatirkan implikasi keamanan dari aplikasi tersebut. Kekhawatiran ini dipicu oleh beberapa faktor utama:

Pengumpulan Data Pengguna

TikTok di Ambang Pemblokiran dituduh mengumpulkan data pengguna dalam jumlah besar, termasuk:

  • Lokasi geografis.
  • Riwayat pencarian.
  • Pola perilaku pengguna.

Pemerintah AS khawatir bahwa data tersebut dapat diakses oleh pemerintah Tiongkok berdasarkan Undang-Undang Keamanan Siber Tiongkok, yang mewajibkan perusahaan berbasis di Tiongkok memberikan data jika diminta.

Potensi Manipulasi Konten

AS menuduh TikTok menyensor konten yang dianggap sensitif bagi pemerintah Tiongkok, seperti protes di Hong Kong atau isu Uighur di Xinjiang. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa TikTok dapat digunakan sebagai alat propaganda.

Kronologi Pemblokiran TikTok di AS

Langkah serius pemerintah AS terhadap TikTok dimulai pada 2020, di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik antara AS dan Tiongkok. Berikut adalah kronologi lengkapnya:

Juli 2020: Peringatan Awal

TikTok di Ambang Pemblokiran, Presiden Donald Trump pertama kali mengungkapkan bahwa TikTok adalah ancaman bagi keamanan nasional. Ia mempertimbangkan untuk melarang aplikasi tersebut di AS.

Agustus 2020: Perintah Eksekutif

Pada 6 Agustus 2020, Trump menandatangani perintah eksekutif yang memberikan batas waktu 45 hari kepada ByteDance untuk menjual operasional TikTok di AS. Jika tidak, aplikasi tersebut akan dilarang.

  • Tawaran Pembelian: Beberapa perusahaan AS, seperti Microsoft, Oracle, dan Walmart, menyatakan minatnya untuk membeli operasional TikTok.
  • Respons TikTok: ByteDance membantah tuduhan bahwa data pengguna AS dapat diakses oleh pemerintah Tiongkok, dengan menyatakan bahwa data disimpan di server di AS dan Singapura.

September 2020: Larangan Unduhan TikTok

Departemen Perdagangan AS mengumumkan larangan unduhan TikTok dari toko aplikasi seperti Google Play Store dan Apple App Store. TikTok menanggapinya dengan mengajukan gugatan hukum terhadap pemerintah AS.

  • Putusan Pengadilan: Pengadilan federal AS mengeluarkan perintah penangguhan terhadap larangan tersebut, menyatakan bahwa tindakan pemerintah tidak didukung oleh bukti yang memadai.

Dinamika di Era Presiden Joe Biden

Pada Januari 2021, setelah Joe Biden menjabat sebagai Presiden AS, pendekatan terhadap TikTok berubah. Biden mengambil langkah berbeda dari pemerintahan sebelumnya dengan meninjau ulang kebijakan terkait aplikasi asal Tiongkok.

Juni 2021: Perintah Eksekutif Baru

Biden mencabut perintah eksekutif era Trump yang melarang TikTok. Namun, ia tetap meminta penyelidikan lebih lanjut tentang risiko keamanan data yang terkait dengan aplikasi tersebut.

  • Fokus pada Keamanan Data: Biden mengarahkan pemerintahannya untuk mengembangkan kerangka kerja baru guna melindungi data warga AS dari akses pihak asing.

Alasan TikTok Tetap Beroperasi di AS

TikTok berhasil bertahan di AS karena beberapa alasan berikut:

Komitmen Transparansi

TikTok mengambil langkah-langkah signifikan untuk meningkatkan transparansi, termasuk:

  • Membuka pusat transparansi di AS untuk memantau pengelolaan data.
  • Bekerja sama dengan Oracle untuk memastikan data pengguna AS disimpan di server berbasis di AS.

Dukungan Pengguna

TikTok memiliki basis pengguna yang sangat besar di AS, terutama di kalangan anak muda. Protes dari komunitas kreator konten dan penggunanya memberikan tekanan publik terhadap pemerintah.

Pendekatan yang Lebih Berbasis Bukti

Pemerintahan Biden memilih pendekatan berbasis bukti, dengan fokus pada evaluasi risiko secara mendalam daripada langsung melarang aplikasi.

Langkah-Langkah TikTok untuk Memenuhi Persyaratan AS

Untuk mempertahankan operasionalnya di AS, TikTok mengambil sejumlah tindakan penting:

Kerja Sama dengan Oracle

TikTok memindahkan data pengguna AS ke server Oracle untuk memastikan bahwa data tidak dapat diakses oleh pihak asing.

Pembentukan Dewan Keamanan Data

TikTok membentuk dewan keamanan data independen untuk memberikan masukan dan pengawasan terhadap kebijakan privasi perusahaan.

Investasi dalam Infrastruktur Keamanan

TikTok meningkatkan investasi dalam teknologi enkripsi dan sistem keamanan untuk melindungi data pengguna.

Dampak Pemblokiran TikTok di AS

Kontroversi TikTok di AS memberikan dampak yang luas, baik bagi perusahaan, pengguna, maupun industri teknologi secara keseluruhan:

Bagi TikTok

  • Kerugian Finansial: Ancaman pemblokiran mengganggu operasional TikTok dan memengaruhi reputasi perusahaan.
  • Perubahan Strategi: TikTok harus mengalokasikan sumber daya untuk menangani tuntutan regulasi di berbagai negara.

Bagi Pengguna

  • Kehilangan Platform Kreativitas: Banyak kreator konten mengandalkan TikTok untuk menghasilkan pendapatan. Larangan akan berdampak langsung pada sumber penghasilan mereka.
  • Ketergantungan pada Platform Alternatif: Pengguna harus beralih ke platform lain, seperti Instagram Reels atau YouTube Shorts.

Industri Teknologi

  • Meningkatnya Ketegangan Geopolitik: Kasus TikTok mencerminkan ketegangan antara AS dan Tiongkok dalam bidang teknologi.
  • Dorongan untuk Kebijakan Privasi Global: Kasus ini memicu diskusi tentang pentingnya standar privasi data yang berlaku secara global.

TikTok di AS, Dari Ancaman Blokir hingga Bertahan di Panggung Dunia

Kronologi pemblokiran TikTok di AS hingga dibuka kembali adalah salah satu contoh nyata tentang bagaimana teknologi modern berada di persimpangan keamanan nasional dan kebijakan global. TikTok berhasil bertahan dengan menunjukkan komitmen terhadap transparansi dan kerja sama dengan perusahaan lokal untuk memastikan keamanan data.

Bagi pengguna, penting untuk tetap sadar akan risiko privasi saat menggunakan aplikasi apa pun. Di sisi lain, kasus TikTok menjadi pengingat bahwa teknologi tidak hanya memengaruhi kehidupan sehari-hari, tetapi juga dinamika geopolitik dunia.