Destinasi Wisata Sleman Ramai Dikunjungi Wisatawan Sleman – Meski sejumlah objek wisata di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dipadati pengunjung sepanjang masa libur Lebaran 2025, tingkat hunian hotel di wilayah tersebut justru belum menunjukkan angka maksimal. Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Sleman, okupansi hotel rata-rata baru menyentuh 60 persen meskipun jumlah wisatawan meningkat signifikan.
Fenomena ini menarik perhatian pelaku industri perhotelan dan pemangku kebijakan pariwisata di daerah yang dikenal sebagai gerbang utama kawasan wisata Merapi tersebut.
Wisata Kunjungan Wisatawan Meningkat
Destinasi Alam dan Budaya Jadi Primadona
Selama libur panjang Lebaran, sejumlah destinasi unggulan seperti Kaliurang, Lava Tour Merapi, Tebing Breksi, The Lost World Castle, hingga Museum Gunungapi Merapi mencatat lonjakan jumlah kunjungan. edukatif dan petualangan menjadi pilihan utama keluarga dan rombongan sekolah.
Didominasi Wisatawan Domestik
Mayoritas wisatawan berasal dari wilayah Jawa Tengah, Jakarta, dan Jawa Barat. Mereka umumnya datang menggunakan kendaraan pribadi dan memilih perjalanan satu hari (one day trip) tanpa menginap.
Wisata Okupansi Hotel Baru 60 Persen
Faktor Perjalanan Pulang-Hari
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sleman, Saryanto, menjelaskan bahwa meskipun wisata ramai, kebanyakan pengunjung tidak memilih menginap. “One day trip masih menjadi tren, sehingga hunian hotel belum maksimal,” ujarnya.
Persaingan dengan Akomodasi Alternatif
Selain itu, kehadiran akomodasi non-hotel seperti guest house, homestay, dan villa berbasis digital platform juga turut memengaruhi angka okupansi. Banyak wisatawan memilih akomodasi yang lebih fleksibel dan privat.
Upaya Mendorong Kunjungan Lebih Lama
Promosi Paket Wisata Menginap
Dinas Pariwisata Sleman menggandeng pelaku industri untuk membuat paket wisata terintegrasi yang mencakup penginapan, makan, dan kunjungan ke sejumlah objek wisata.
Agenda Event dan Festival
Pemkab Sleman juga menyiapkan sejumlah event budaya dan kuliner pasca-Lebaran guna mendorong wisatawan tinggal lebih lama. Di antaranya Festival Kopi Sleman, Pesta Dolanan Tradisional, dan Pasar Tradisi di kawasan Candi Sambisari.
Tantangan dan Harapan
Perubahan Pola Perjalanan Wisatawan
Tren digitalisasi dan perubahan preferensi generasi milenial turut memengaruhi cara wisatawan memilih akomodasi. Pelaku hotel dituntut lebih kreatif dalam memberikan layanan yang unik dan berkesan.
Optimisme Pasar Domestik
Meski belum maksimal, pelaku usaha tetap optimis. “Potensi wisata Sleman luar biasa. Dengan inovasi promosi dan kolaborasi, okupansi bisa meningkat di momen libur sekolah dan akhir tahun,” ujar Saryanto.
Destinasi Wisata
Tingginya kunjungan wisatawan ke Sleman tidak otomatis berdampak langsung terhadap tingkat okupansi hotel. Untuk menjawab tantangan tersebut, diperlukan sinergi antara pelaku usaha, pemerintah, dan komunitas pariwisata agar Sleman tidak hanya menjadi tujuan harian, tetapi juga destinasi menginap yang berkesan.
Sleman sudah ramai, kini tantangannya adalah membuat pengunjung betah lebih lama.